Selasa, 03 Mei 2011

antara cinta dan sahabat

kita berangkat ke stasiun sore jum’at tanggal 9 mei 2006, sebelum berangkat ke stasiun kami saling menunggu satu sama lain karena kami berbeda desa jadi aku menunggu mobil yang mau mengantarkan kami ke stasiun,sampai di stasiun sekitar jam 5 sore,sambil menunggu kereta datang aku dan rama duduk di pinggiran rel kereta api sambil bercannda.dan berkata “ kalau kita sudah sampai di pesantren apakah kita bisa seperti ini lagi???” mendengar kata-kata itu aku langsung diam dan hanya melihat matahari terbenam dengan di iringi tepukan tangan anak-anak yang sedang main sepak bola di sekitar rel kereta api.
Aku hanya tersenyum tanpa menghiraukan pertanyaannya rama, “ ifa, kok diam,gak jawab pertanyaan Aa”
“ emangnya tadi nannya apa???
“ nannya,apakah kita bisa seperti ini setelah di pesantren ???
“ gak tau…”aku hanya termenung
“ kalau seandainya kita tidak bisa seperti ini lagi gimana kita berkomunikasinya???
“ kan bisa lewat surat,,,”
“ o…ya, tujuan kita kesana kan untuk belajar agama bukan untuk pacaran???
“ betul banget….” Kami tertawa satu sama lain
Kereta datang dengan isyarat bunyi sirine,,,liu,liu,liu breg,bger,breg, bergetar semua di sekeliling rel kereta api sampai tubuh ku pun ikut bergetar, kami pun masuk di kereta api kelas ekonomi wah…baru sekarang naik kereta api sebegitu banyaknya orang di dalamnya aku dan ibu tidak mendapatkan tempat duduk kami pun dapat duduknya hanya di bawah karena sudah penuh,sekitar perjalanan 1 jam datanglah waktu shalat maghrib,,aku begitu bingung mau shalat dimana di sini aku tidak bisa berdiri dan duduk aku melakukan shalat dengan ala kadarnya dan wudhunya pun memakai tayamum.Aku mencari rama, dimana dia???aku menengok kekanan dan kiri ternyata tetap saja rama tidak ku temukan,,,waktu mau tidur di pangkuan ibu, rama nyari dan tauh kalau aku duduk di bawah dengan ibu,,,dia hanya berdiri.rama hanya memakai kaos oblong warna hitam aku kasihan melihat dia kedinginan lalu aku kasihkan saja sweeter yang sedang aku pakai,” rama, ini buat kamu pakai ?kalau di depan orang tua aku selalu manggil namanya dengan nama aslinya.” Terus,ifa…gimana???”, “ aku kan pakai baju panjang jadi gak terlalu dingin, sudah pakai sajalah biyar kamu gak dingin??? Rama memakai sweeter itu dan dia tetap berdiri aku duduk lagi lalu tidur.
Aku kira di saat aku sudah bangun, kereta sudah sampai di stasiun Malang ternyata baru sampai di areal tegal, aku tidur lagi…bangun jam 7.00 pagi samapai di Kudus,dengan perjalanan waktu yang cukup lama aku mengenal keluarganya rama dan keluarganya rama pun kenal dengan keluarga ku.kita bercanda ria disana sambil cerita-cerita.
Kami sampai di stasiun malang jam 12.00 siang,,,rasanya tubuhku mau remuk duduk terus capek banget,eh di tambah dengan jalan menuju pesantrennnya itu harus memakai angkot,bawaannya banyak banget lagi…melajulah angkot menuju tempat yang dinamakan “penjara Suci “ di setiap perjalanan kami selalu bercanda karena takjub dengan pemandangan yang masih ekologi dan jauh banget dengan keramaian kota kayaknya susah untuk menuju kota mesti dengan beberapa kali naik angkutan umum.
Sampailah kami di depan pintu penjara suci dan pertama kali yang aku baca adalah nama masjid itu “ Al-HIKMAH “ dengan ukiran yang antik terbuat dari batu yang alami dan pahatan yang indah memberikan nuansa seni yang cantik apalagi di padu dengan warna-warna yang menghiasi kaligrafinya dengan masjid yang arsitekturnya penuh dengan kaligrafi dan menakjubkan, aula yang begitu sejuk dan menenangkan hati pertama aku masuk dan menginjakkan kaki di penjara suci di malang yang membutuhkan waktu berjam-jam untuk bisa samapai ke kesini.
“alhamdulillah….akhirnya samapai juga ya, ram???
“ iya….capek banget ya???
Kalau rama sih…datang-datang langsung maen srobot mandi saja,kalau aku melihat cuacanya dingin banget membuat malas mandi, malam pertama kami di sambut oleh ibu dan buya ( panggilan kiyai ) untuk makan dan ngobrol-ngobrol.tidur malam yang mengasyikan soalnya 1 hari aku belum tidur nikmat, tapi udara dingin membuat ku susah untuk memejamkan mata, kalau waktunya liburan biyasanya di pesantren itu terkena musim dingin yang bisa kita rasakan seperti masuk di pendingin es.
Besoknya orang tua ku dan orang tuanya rama pulang…kami di tinggalin di pesantren walaupun hati kami tidak mau mereka pulang tapi harus.Di luar aula kami bersalaman dengan orang kami masing-masing, dasar rama anak mami jadi pas di tinggalin sama orang tuanya dia menangis, aku godain dia “ masa cowok nangis,,,gak enak banget lihatnya,kala-kala sama aku aja kamu???”karena dia malu aku katain beegitu dia langsung menghapus air matanya dan bilang “ siapa yang nangis???
“ ya…siapa lagi kalau bukan kamu….???
“ sudah-sudah,,,kalian ini baru di tinggalin sudah ribut “ yayu berkata.yayu itu namanya Silviana tapi aku biasa memanggilnya yayu cirri khasnya orang jawa barat.
Aku dan rama pun berpisah di depan aula,karena kita harus ke kamar kita masing-masing, kalau perempuan tempatnya itu di dekat rumahnya ibu nyai kalau cowok itu di belakang rumahnya ibu nyai dekat banget sama sekolahan, aku ke kamar dan di kamar itu semuanya anak baru aku dan yayu gak satu kamar, aku dapat di kamar tengah dengan semua anak baru nama kamar ku adalah Fatimah Aj-jahrah.
pertama sekali aku berkenalan dengan seorang cewek yang mukanya cantik sekali, kulitnya putih, tutur katanya santun lembut banget yang mencerminkan kecantikan hatinya sedangkan aku berwek bicara melulu tanpa batas,nama cewek itu Rahma.dan teman-teman ku yang satu kamar ada yang namanya rahma,lila,ungia, dan lain-lain,selama di pesantren aku lebih akrab sama Rahma.
pada tanggal 15 mei 2006 itu awal masuk sekolah pada ajaran tahun baru,dan baru hari itu aku ketemu sama rama tapi dengan pertemuan yang berbeda,,,satu minggu aku di dalam dan di berikan pengarahan oleh mbak-mbak pengurus untuk mentaati segala peraturan yang ada di sana dan aku harus membiasakan diri untuk ikut dalam peraturan itu,pertamanya sih,,,aku merasa berat soalnya peraturannya susah dan ribet banget :
1.Harus memakai pakaian panjang kalau di dalam
2.gak boleh keluar kamar tanpa mengenakan kerudung panjang sampai menutup dada.
3.Kalau keluar harus memakai juba
4.Tidak boleh memakai celana
5.Tidak boleh memakai kerudung pendek
6.Harus shalat malam
7.Shalat duha sebelum sekolah
8.Tidak boleh ngobrol sama laki-laki yang bukan keluarganya
Awalnya aku kikuk untuk memakai pakaian yang di atur dalam pesantren, karena selama ini aku selalu memakai celana kayak anak cowok…tapi dalam waktu satu minggu aku bisa beradap tasi dengan aturan-aturan yang di buat oleh pesantren.
Masuk sekolah jam 7.00 tapi karena baru permulaan masuknya jam 7.30 sebelum masuk kita di suruh baris di lapangan untuk membaca syahadat 3X takut-takutnya dalam perbuatan dan sikap kita tanpa sadar telah menghianati Allah, aku tidak tahu kalau Rahma sedang melihat seseorang dengan begitu tak sadarnya kalau barisan sudah bubar.
“ hayo….kamu lihatin siapa???aku kagetin dia dari belakang.
“ eng,eng,eng,gak….?sampai gelagapan dia menjawabnya.
“ayo,,,liatin siapa ayo…”sambil nunjuk-nunjukin jari telunjuk ke muka rahma
“ aku gak liatin siapa-siapa kok,,,”
“ bohong, semenjak kapan kamu bohong sama aku???jujur…”
“ ifa, cowok yang tadi di barisan ke 3 itu siapa???sambil mengerutkan kening,ku jawab.
“ yang mana???
“ yang tadi tuh….”
“ gak tau…kan banyak cowok tadi”
“ ya sudalah…ntar kalau ketemu lagi aku kasih tau kamu”
“ beneran ya….?”
“iya….”
Kami pun masuk, gak tau masuk di kelas mana asal masuk saja yang penting dapat tempat duduk.aku gak tau kalau rama satu kelas sama aku sebab dia duduk paling belakang sedangkan aku duduk paling depan, materi pertama itu matematika aku duduk sama imah dan rahma,,,karena aku sangat suka dengan pelajaran matematika pas ada tugas set-set aku langsung selesai dan guru matematika namanya pak sugeng “ anak-anak siapa yang berani mengisi soal nomor satu???”
“ semua anak pada diam…” melihat kearah kanan dan kiri tidak ada yang mau maju dan di belakang sana rama memberi isyarat dengan mengkedipkan mata menyuruh aku untuk maju.”saya pak…”sambil mengacungkan tangan”kaki maju walaupun rasa gak PD hadir tanganku gemetaran saat menjawab soal imah dan rahma bilang kamu pasti benar dan pasti bisa.aku malah dengan sigat menjawab soal dengan tepat dan benar, aku melihat kebelakang rama tersenyum dan mengacungkan ibu jari tanda bagus, aku hanya tersenyum imah dan rahma mala bengong karena aku tersenyum, gak tau tersenyum dengan siapa,langsung aku kembali ke tempat duduk. Pak sugeng pun mengoreksi hasil jawaban ternyata tepat dan benar,,,sekali lagi aku menengok ke belakang tanda aku bahagia karena aku sudah bisa menjawab soal dengan baik rama hanya menganggukkan kepala.
“ ifa,,,kamu menengok kebelakang menengok kepada siapa???”
“ sama sahabat aku….”mereka keheranan
“ sahabat???yang mana siapa sahabat kamu?”
“ itu yang duduk paling terakhir yang potongannya rambut lurus bela dua”rahma dan imah pun menengok kebelakag dan rama pun hanya tersenyum tanda perkenlaan.
“owh….cowok itu sahabat kamu ya ifa???”
“iya….kami bersahabat sejak dari Mts, dan aku pun berangkat bareng sama dia kesini”Aku tetap tidak tahu kalau rahma suka dengan rama, dan cowok yang tadi rahma lihat itu rama yang di maksudkan.
Selama satu minggu pembelajaran sudah berlangsung aku melihat rama tidak pernah menulis dan jarang sekali berangkat sekolah, membuat gunda hati kalau-kalau rama sakit.aku pun berinisiatif untuk menitipkan surat pada saat istirahat sekolah semua santri pada ke kantin untuk mengambil jata makan pagi tapi aku tetap di kamar untuk menulis surat buat rama takut-takut kalau ungia dan rahma tahu yang sebenarnya…yayu datang tanpa sepengetahuan yayu pun membaca surat yang aku buat dan bilang “owh….ternyata kamu dan rama pacaran ya???”aku tersentak kaget dengan suara yang ada di belakang aku kira rahma dan imah ternyata yayu,,,” iya…yu…,tapi kami sudah sepakat sebelum kesini kita tidak boleh memberi tahu tentang hubungan kita biarkan kita memberitahukan hubungan kita hanya sebagai sahabat dekat, karena akan menimbulkan masalah untuk aku,pasti aku akan di hukum oleh mbak-mbak pengurus kalau mereka tahu aku pacaran sama rama”
“ya sudah…kalau memang begitu yayu dukung”
“makasih tapi , ifa mohon yayu jagan bilang-bilang sama siapa pun ya???”
“ insyaAllah….terus kalau kalian ada keperluan kapan kalian ketemu.”
“ kita sudah sepakat kalau komunikasi kita di lakukan lewat surat saja,,,”
“ jadi ini surat untuk rama”
Yayu pun keluar dari kamar, dan bilang “jangan lupa ambil makan paginya keburu habis” “iya………..” aku lanjutkan membuat surat.
Assalamu’alaikum…Wr.Wb
Kepada hamba Allah di tempat yang mana selalu di naungi ke ridoan-Nya,,,semoga sehat selalu, ifa hanya pigin tahu keadaan Aa saja?semoga baik-baik di belakang tembok yang tebal yang menjadi hijab kita dan itu adalah salah satu media yang sangat bagus untuk kita berada dalam penjara suci ini.
Aa, kenapa sekarang ifa tidak pernah melihat Aa berangkat sekolah lagi, ada gerangan apa dengan Aa???Aa sudah janji akan selalu menjaga ifa dalam keadaan apa pun dan akan selalu menyemangati aku tapi kenapa penyemangat ku tidak pernah berangkat lagi…mana Aa yang selalu cerewet dengan fatwa-fatwa yang sellau di berikan ke aku kalau aku tida boleh malas untuk belajar tapi kenapa Aa sendiri yang malah malas berangkat.
Aku gak mau tahu kalau Aa masih malas berangkat sekolah dan belajar aku gak akan bicara sama Aa lagi…aku beneran gak maen-maen ngapain kita kesini jahu-jahu kalau hanya malas-malasan mana janji kita yang dulu, kalau kita akan saling support satu sama lainnya.
Kalau memag sedang sakit, semoga cepat sembuh………..doa ku selalu menyertai Aa di balik tembok belakang…
Wassalamu’alaikum Wr.wb
Salam kangen dan rindu dari kamar ahwat.
ttd
Syifah
Aku lipat surat itu dan aku masukkan dalam sebuah amplop warna biru,ungia dan rahma pun masuk “ sedang ngapain ifa???”
“ gak pa-pa,,,”
“ itu yang di sembunyiin di tangan kamu apa???
“ oh…ini surat untuk sahabat aku”
“ dia sedang sakit ya…ifa” rahma bertanya.
“ aku gak tahu makanya aku buat surat karena aku pingin menanyakannya???”
“ kalau rama sakit situasi di kelas jadi gak semangat lagi ya???”rahma menggerutu pelan-pelan tapi kedengeran dengan jelas.
“ waduh…kayaknya sedang ada yang jatuh cinta ni sama sahabatnya ifa…” ungia menggoda rahma, aku samapai tersendak saat sedang minum mendengar godaan dari ungia ke rahma.ohok-ohok…aku pun keluar dari kamar untuk membuang air yang tersendak masuk ke dalam hidung.rahma dan ungia pun ikut keluar” kenapa ifa???”
“gak apa-apa, mungkin karena tadi aku dengar saat kamu godain rahma kalau rahma jatuh cinta sama rama???rasanya tidak percaya, beneran rahma apa yang di katakana ungia itu” rahma hanya diam saja tanpa berkata satu kata pun hanya mimic muka yang mewakili pipinya merah merona karena malu” gak kok…apa yang dikatakan ungia itu bohong, aku gak suka sama rama, pasti ungianya sendiri yang suka sama rama”
“ ih….kok malah aku yang kena balikannya sih…???”
“ makanya kalau bicara itu lihat situasi dan kondisi serta faktanya dulu dong” rahma gentian godain ungia.
“ yang betul suka sama rama itu siapa ntar aku salamin ke rama…” aku pun mencoba untuk godain mereka berdua.
“ gak ada yang suka…” samapai kompak mereka menjawab.
Selesai makan aku pun berangkat lagi ke sekolah bertiga seperti biasanya, pas pulangnya aku menitipkan surat itu untuk rama ke teman satu kamar namanya itu hafid,hafid itu salah satu santri yang di sayangi oleh buya,sudah cakep,pintar Nahwu Sharafnya dan dia juga seorang penghafal Al-qur’an. saat hafid mau keluar aku mencoba memberanikan diri memanggil hafid
“ fid, aku boleh nitipin ini untuk sahabat aku gak???”
“ boleh…kasiin ini ke rama ya…???”
“ iya….”
“ makasih”
Rahma dan ungia tahu waktu aku ngasiin surat ke hafid, sambil jalan mereka godain aku di sangkanya aku suka sama hafid,,,” ayo…ifa sekarang sudah mulai makai surat ya???”
“ bukan begitu surat itu yang tadi aku buat untuk rama, aku titipin ke hafid karena dia teman satu kamarnya”
“ tapi,,,fa, aku lihat mukanya hafid kayaknya sudah memperhatikan kamu dari awal masuk dan yang aku dengar dari teman-temannya hafid kalau dia itu suka sama kamu,kalau memang benar suka, kamu mau jawab apa???”
“ apa…….???suka sama aku???”
“ iya………gak usah kaget seperti itu kali biyasa aja”
“ kalian ini membuat gossip apa lagi sih…?dengerin aku sama hafid itu hanya teman tanpa lebih, faham sohib me???
“ yes or na’am????
“na’am and yes”.he…
Hafid sampai ke kamarnya dan memberikan surat itu kepada rama,” ram, ini ada titipan dari sahabat kamu???sambil memberikan surat itu.
“sahabat aku yang mana???
“ dari ifah….”langsung saja dia buka surat itu sedangkan hafid sedang ganti baju .dalam kata-kata itu rama hanya diam tanpa komen apa-apa dan hafid menanyakan kepada rama “ram, ifa itu seperti apa sih sifatnya????
“ emangnya kenapa kamu nanya-nanya begitu sama aku tentang ifa???
“ gak pa-pa,,,oya…ngomong-ngomong ifa sudah punya pacar belum ya???aku lihat orangnya gak terlalu menghiraukan dengan yang namanya cinta yang dia utamakan hanya belajar”mendengar perkataan hafid rama langsung menatap wajahnya hafid dengan begitu dekat , sehingga hafid pun merasa heran dengan pandanngannya rama ke pada dia,” ram, apakah salah pertanyaan aku ini???”
Rama hanya diam,,,mendengar perkataan hafid itu membuat hati rama menjadi dag-dig-dug karena takut kalau hafid suka sama ifah.
“gak, salah kok…cuman aneh aja kalau kamu nanyain ifah baru sekarang-sekarang ini ke aku???jangan-jangan kamu suka sama ifah ya???jujur ayo…”
“ gak tahu rama, tapi aku merasa ada ke kaguman dalam diri ifah,yang berbeda dengan cewek yang lainnya, dia itu orangnya asik di ajak bicara, dia gak mau bicara urusan pacaran kalau urusan belajar dia semangat banget, yang berbeda dengan teman-teman yang lainnya mereka malah lebih suka mencari muka di depan anak laki-laki kalau dia sih…pergi kalau situasinya seperti itu.itu yang membuat aku kagum sama dia,dia juga anaknya pandai,cantik,dan tutur katanya itu lo yang membuat ku melayang tinggi sekali dengan di temani suaranya yang halus sehalus sutra.”
“ kagum apa suka???rama bertanya, hafid pun hanya diam…dalam hatinya rama dia merasakan cemburu yang sangat hebat dengan teman sekamarnya itu tapi dia mencoba untuk menyembunyikan perasaannya itu lewat senyuman dan bercanda.
“ tenang saja kawan, ifah belum punya pacar kok…kamu mau dengan ifah???”
“ ah…kamu rama,emangnya ifah mau sama aku yang pas-pasan kayak gini…”rama dan hafid itu saling tertawa bercanda tentang ifah tiddak tahu kalu waktunya itu sudah pukul 14.00 saatnya mengaji.dengan sigat hafid langsung mengambil kitab di tangannya lalu langsung menarik tangan rama untuk berangkat duluan karena pingin melihat ifah… ” hafid buru-buru banget sih…?emangnya ada apa?”
“ aku pingin lihat cewek yang super jutek dan super super sutra”
“ maksudnya…???”
“ ya elah…masih belum mengerti saja kamu ram,aku pingin lihat ifah biyar semangat mengajinya” rama hanya tersenyum dan menuruti apa yang dia mau temannya itu.
Berdebarlah setiap langkah hafid dan di selimuti rasa cemburu dalam hatinya rama,,,langkah itu sangat teratur dan hafid mengambil posisi kanan untuk melihat gerbang putri sudah di buka belum sedangkan rama hanya melanjutkan perjalanannya ke masjid dengan pakaian takwa warna coklat, sarung, dan peci haji.
Dengan cepat secepat kilat hafid langsung duduk di depan batu besar dekat dengan nama masjid tersebut sebelah kanannya rama hanya tersenyum dengan sifat aneh kawannya itu tapi dia maklumi karena orang sedang jatuh cinta hilang semua rasa malunya untuk mencurahkan rasa hatinya itu.
Selang beberapa menit sesudah hafid duduk diatas batu besar, ifah,ungia,dan rahma keluar dari gerbang dengan semua temannya, ifah memakai baju gamis warna biru, ungia hijau,dan rahma pink,,,aku gak tahu kalau di situ ada rama karena pandangan jalan ku selalu menunduk karena pakaian itu baru aku kenakan jalan aku masih agak belum biasa jalan ku pun sempoyongan, dengan ujung baju ku angkat sedikit karena ke panjangan…jalan ku gak karuan samapai di bantuin sama rahma dan ungia,hafid hanya diam saja di atas batu itu aku malah bengong melihat sifat hafid yang aneh banget pada hari itu.
“ ifa,,,liatin hafid, sejak kapan dia nongkrong di situ???
“ gak tahu…”
“ pasti dia nungguin kamu tu…….fa???ha.ha.ha.
“ kalian ini gak capek apa godain aku terus, mungkin saja hafid suka sama kalian berdua.”
“ gak mungkin, karena matanya itu tertujunya hanya sama kamu.”
“ uda,ah,,,,,,,,,,ayo jalan bentar lagi ngajinya di mulai”
Selangkah demi selangkah sayup-sayup ku dengarkan suara burung malam terdengar ddan bernyanyi untuk melelapakan tidur semua orang yang sedang kecapean atau menjadi teman lembur orang sedang bekerja.
Waktu menunjukkan pukul 2.00 malam waktunya aku sahalat malam,dan membangunkan teman-teman sekamar yang suda tertidur pulas banget…aku selalu memnbangunkan mereka dengan nada barang siapa yang pingin mendapatkan cinta dan kasih sayang Allah serta Rasul-Nya, dan menjadi wanita yang sangat mulia di hadapan dunia maka bangunlah malaikat sudah adzan bentar lagi komat.railah cinta Rabb mu dengan cinta tulus mu dalam hati dan tingkah laku mu dan takutlah kamu terhadap siksaan Allah.
Mereka pun langsung membuka mata dan membereskan tempat tidur, buku-buku yang tadi malam sebelum tidur mereka belajar…dan langsung ke kamar mandi.rasanya situasi itu sepi,sunyi, senyap karena semua santri masih dalam kehangatan selimut walaupun bell sudah berbunyi tapi mereka asyik dengan mimpi-mimpi yang sedang berada dalam hayalannya samapai membawanya tak sadar kalau waktunya shalat malam.
Dalam sujud ku yang terakhir samapai datangnya waktu subuh,,,aku berkata dalam hati dengan berkhalwat kepada Allah hanya Allahlah yang tahu apa yang aku minta dan salah satunya” Ya Allah,,,janganlah pernah pergi dari hati ku karena aku akan mati tanpa cinta dari Mu,,,tuntunlah jalanku selalu supaya ku bisa dekat dengan Mu selalu hanya cinta tulus yang aku punya untuk Mu selalau dan untuk kekasih Mu.Ya Allah,Jagalah cinta dalam hati ku untuk selalu mengingat Mu tanpa pergi dari Mu dan akan ku relakan semua yang memang Kau inginkan dan terbaik untuk ku,amiiiiin.
Waktu itu bulan nopember, aku sakit karena kelemahan tubuh ku terhadap dingin jadinya aku lemas dan aku tidak bisa ngapa-ngapain selama setengah bulan lamanya aku tidak berangkat sekolah, dan tidak mengikuti kegiatan yang seharusnya para santri kerjakan.saat aku sedang tidur di kamar panti karena sakit ku lumayan parah jadi ibu nyai menyuruh ku untuk tidur di kamar panti dan berobat dengan menggunakan mobil pribadi ibu nyai…..waktu itu aku mendapatkan perhatian khusus dari ibu nyai,dan yang menemani aku sewaktu aku sakit adalah yayu dan kedua sahabat aku yakni ungia dan rahma. Kalau mereka pulang dari sekolah dan selesai mengaji mereka menemani aku dan menghibur aku, di saat aku merasakan sakit yang teramat sangat di bagian perut dan kepala ku yang sangat pusing sehingga aku gak bisa bangun untuk menggerakan tanaga ku saja aku gak ada tenaga sama sekali, di saat nyeri yang aku rasakan di bagian perut aku menangis dengan menahan sakit yang sangat luar biasa.tiba-tiba rahma memegang tangan ku dan berkata “ Ya Allah, aku gak tega lihat ifa seperti ini….kalau boleh lebih baik sakit itu di paruh di diri ku ini biyar ifa lebih tenang sedikit dan bisa tersenyum seperti dulu lagi” mendengar perkataan rahma aku langsung pingin memeluk rahma tapi malah rahma duluan yang memeluk aku, di susul dengan ungia.yayu hanya melihat kami bertiga menangis dan yayu pun terharu akhirnya ikut dalam larutan campur aduk yang membuat yayu juga ikut menangis.
Selama setengah bulan itu rama mencari, di sekolah gak berangkat, mengaji pun selalu absent dan rama pun nekat bertanya sama ungia “ ungia tunggu…”
“ ada apa rama???
“ ifa,,mana?kok aku gak pernah lihat dia lagi?dia sakit ya???
“ iya……rama,ifa sedang sakit makanya dia gak berangkat sekolah dan gak kumpul dengann kami”
“ ifa sakit apa???
“ aku gak ngerti tapi kayaknya parah soalnya dia tidurnya di kamar panti…”
“ aku boleh menjenguk ifa gak???
“ ya gak boleh lah,,,kamu kan cowok ngapain ke tempat cewek…”
“ ya sudah aku titip surat untuk ifa ya???tapi janji kamu gak akan baca surat ini.
“ ya tenang aja kok aku pastikan langsung ifa yang menerimanya.
dalam beberapa menit kemudian surat yang di buat rama sudah di lipat denga rapid an langsung di berikan kepada ungia dalam surat itu kata-katanya.
Assalamu’alaikum,,,,,,,
Ifa sayang,,,maafkan Aa yang selalu membuat ifa marah, kesel, dan jengkel,,,Aa tahu ifa sedang sakit pasti karena capek dan banyak fikiran,,,,Aa janji deh, akan menuruti apa yang di katakana ifa, asalakan Aa minta ifa cepat sembuh…kalau gak ada ifa di kelas rasanya sepi tidak ada yang mebuat cerah ruangan dengan canda tawa ifa………cepat sembuuh ya????salam hangat dan terindah untuk ahwat tersayang.
Wassalamu’alaikum
Ttd
Rama
Aku langsung tersenyum, dan bilang sama ungia, “ ungia tolong kasih tahu rama kalau dia harus semangat belajar dan tidak boleh bolos lagi dan jangan lupa untuk menulis biyar kalau aku sudah sembuh aku pinjam catatannya” ungia langsung menulis dan keesokan harinya surat itu di berikan kepada rama.
Rahma bertanya sama ungia,“ungia,,,surat apa yang tadi kamu berikan ke rama???
“ oh….itu surat dari ifa untuk rama, biyar rama belajar dengan baik selama dia tidak bisa berangkat sekolah dan mengaji”
“ kok kamu tahu isinya,..?”
“ orang aku yang menulis, ifa kan masih lemas belum bisa menulis.
Seminggu kemudian aku agak sembuh walau pun aku masih harus istirahat dan belum di ijinkan untuk keluar gerbang, setiap pagi aku harus duduk untuk di jemur dalam terik sinar matahari biyar tubuh ku cepat kuat berjalan lagi,,,tadinya aku berfikir yayu jahat banget menjemur aku di terik matahari pagi mulai dari jam 7.00 samapai jam 9.00an tiap hari selama satu minggu, akhirnya aku bisa sembuh juga walaupun aku harus selalu minum obat tiap hari.
Berangkat sekolah aku seperti biasanya dengan mereka berdua” rama,ni sahabat kamu sudah berangkat lagi”ungia menyapa rama dan rama pun tersenyum aku pun menjawab senyumannya walaunpun aku masih merasa lemas dan raut muka yang masih pucat sekali.”
Rama “ ifa, muka kamu masih pucat kenapa sudah berangkat???aku hanya melihat dia tanpa bicara apa pun karena tenaga ku sudah di kuras dengan jalan dari kamar samapai sekolah, jadi yang jawab itu rahma” rama, ifa belum sembuh betul dan belum kuat untuk di ajak ngobrol hanya isarat mata saja yang ia berikan.”
Sejak saat itulah perasaan rahma kepada rama sangat dalam dengan kejadian itu rahma jadi dekat sama rama dan sering ngobrol dengan rama, karena dari awal kita sudah komitmen jangan saling cemburu dan kita saling percaya satu sama lainnya jadi aku gak merasa cemburu atau pun takut rama menghianati aku.
Waktu libur sudah tiba…bulan puasa pertengahan bulan puasa biasanya kita pulang karena kangen dengan situasi bulan puasa di rumah, aku pulang sama rama dan yayu,doank karena kita satu jalur dan satu jurusan, dalam perjalanan rama puas-puasin ngobrol sama aku tapi karena aku capek aku tidur saja di dalam kereta dan pindah haluan jadinya ngobrol sama yayu…waktu tambah larut-larut saja, perut aku laper banget dan cuacanya dinginnya pull, melihat aku bangun rama bangun soalnya dia duduk di depan aku di kursi yang satunya lagi aku duduk sama yayu.
“kenapa bangun…???”lebih baik tidur lagi karena masih jauh.sambil aku masih setengah sadar dan masih dalam keadaan mengucek mata.
“ dingin…”
“o…dingin, nie pake sweeter Aa” sambil membuka sweeter yang sedang di pakenya dan memberikannya kepada ku.
“tapi …ntar Aa mau pake apa???kan dingin?”
“ tenang,,,masih ada satu lagi di tas” sambil membuka tas rangselnya dan memperlihatkan sweeter yang mau di pakai “ nie,,,gak bohongkan” aku hanya tersenyum dan memakai sweeternya lalu tidur lagi…aku lihat yayu mendengarkan percakapan kita walaupun kelihatannya terlelap tidur tapi pas aku mau tidur yayu kelihatannya tersenyum.
Aku tertidur lelap banget sampai gak tahu kalau subuh datang dan sudah sampai di stasiun Gambir,,,yayu membangunkan aku “ ifa bangun, sudah sampai” membukalah mata ku walaupun sayup-sayup angina dingin tetap menggelayut dalam tubuh rasanya masi pingin lanjut gak mau keluar dingin banget sampai nusuk ke jantung, gigi jalan denga sendirinya, tubuh bergetar dengan hebatnya.
Sambil Menunggu mobil untuk pulang sekitar jam 6.00’an,karena setelah turun dari kereta aku langsung ke musolah stasiun untuk shalat, mandi, dan istirahat sebentar sambil sarapan.sementara kita sedang duduk asyik dia mengambil sebuah kertas yang tebal dan memberikannya kepada ku.
“ ini,,,” sambil menyodorkan kertas itu.
“ini apa???”
“ ini hasil yang sudah aku dapatkan selama berada di pesantren”
“ Maksudnya….” Dengan muka yang lumayan bloon dan berfikir ko aku lum dapat hasil apa-apa ya???sambil menggaruk kepala tanda kalau aku lagi bingung bukannya banyak kutu.
“ sudah buka saja…”aku mulai membuka dengan lipatan yang cukup cantik dengan lipatan berbentk hati yang isinya tertulis seperti ini:
Assalamu’alaikum…
Semoga Allah selalu melindungi pangeranku di seberang sana…sebelumnya aku minta maaf karena aku sudah lancing membuat suatu goresan tinta yang mewakili perasaan ini,,,awal aku bertemu dengan kamu di depan gerbang sekolah aku merasakan sesuatu hal yang membuat hati ku berdebar yang cukup cepat sampai seisi dunia pun tahu.
Aku memberanikan diri untuk membuat surat ini karena aku tidak ma uterus-terusan menahan perasaan yang ada dalam dada ini terlalu lama, semoga kamu tahu apa yang aku maksudkan…semoga saja kamu jawab atau balas surat dari aku ini.
Wassalamu’alaikum…Wr.Wb

Adinda Purnawati
Selesai membaca surat dari wati, yang satu kamar dengan ku…mulai aku membuka semua lipatan surat itu dan semua isinya sama tentang ungkapan perasaan jumlahnya ada 5 surat.
Hati ku geram…aku pingin banget menghajar rama,,,sambil aku melihat mukanya rama dan rama pun mengerti kalau aku cemburu setelah membaca surat itu dan langsung berkata “ tenang saja Aa juga gak pernah membalas surat dari mereka kok???”
“ bohong….” Sambil menatap mukanya tanda masih tak percaya.
“ beneran…coba saja tanyai kepada mereka yang mengirinkan surat ke Aa apakah ada yang Aa balas, jangan cemburu berlebihan ntar syetannya cepat masuk lo???” yayu yang ada di sebelah ku tertawa karena muka ku tetap mendesak rama untuk jujur.
“ ifa, percayalah rama gak mungkin bohong…” aku mulai berfikir mungkin iya dan mungkin tidak.
“ ifa sayang…dulukan kita pernah janji kalau dalam keadaan jauh pun yang kita pegang adalah saling percaya”
“ tapi mereka…kan cantik-cantik???”
“ secantik apa pun…kalau sudah dengan satu orang yang menurut kita baik akan selalu dia di hati kita.”dengan kata-kata itu luluh lah hati aku dan aku malah tersenyum dengan kata-kata yang menggelitik hati yang sebelumnya tidak pernah dia katakana.” kayak penyair saja…kata-katanya??? Sastra banget”
Sambil obrolan jalan mobil pun lewat,,,kita masuk sekitar jam 8.00’an mobil sampai di depan jalan raya menuju rumah, aku pamit sama rama dan yayu untuk turun duluan “ hati-hati dan langsung istirahat”
“ ya……..bawel”
Kami pun hanya liburan beberapa hari langsung pulang lagi ke pesantren waktu libur kita gunakan untuk tidur dan jalan-jalan sama teman-teman aku dan hamper gak pernah bertemu dan kami hanya berkomunikasi lewat HP saja dalam waktu libur.
Seminggu kemudian aku pun berangkat lagi ke pesantren dengan rama dan yayu…dalam perjalanan menuju pesantren aku di beliin sapu tangan oleh rama warnanya biru dan di situ aku border dengan tangan ku sendiri nama rama dan aku,,,” jaga ini terus jangan sampai hilang “ kata-kata rama yang sebelumnya tak pernah berkata dengan kata-kata hilang aku merasakan sesuatu hal yang berbeda dari kata-kata rama.
“ maksudnya apa Aa…”
“ maksudnya jangan sampai hilang…kalau hilang kan belinya susah jarang ada sapu tangan seperti ini”mendengar penjelasan rama itu aku jadi bengong dan hati aku merasakan akan ada sesuatu hal dengan hubungan kita.melihat aku bengong dan hanya memandang ke kaca jendela kereta sambil memandang tumbuh-tumbuhan gandum yang terhampas luas, air terjun yang berantem dengan bebatuan, sapi-sapi yang sedang diperas susunya menjadi pemandangan tiap perjalanan sesampainya di blitar aku melihat patung pak soekarno,hayalan ku mulai tersangkut pada kata-kata rama yang selama menjalin hubungan dengan rama belum pernah rama berkata itu.
“ aku gak akan pernah meninggalkan kamu…” suara itu terdengar sangat jelas di telinga ku dari sebelah barat.tapi hati ku masih takut dan masih belum tenang,,,lalu rama mengajakku untuk mengingat kejadian yang waktu lalu di bandung dan di sekolahan apakah dia pernah meninggalkan aku???lalu aku jawab hanya dalam hati gak pernah dia selalu bisa membuat aku selalu tersenyum dan nyaman berada di dekatnya.
Kurang lebih perjalanan membutuhkan waktu 18 jam untuk sampai ke pesantren lagi, kata-kata itu masih saja mengganggu hati dan perasaan ku setibanya di depan gerbang rahma dan ungia sudah menungguh dalam hati ku katakana “ your best friend” mereka pun langsung menuju ke aku dan bilang “ wahh… mana oleh-oleh buat aku???”
“ o…ya lupa, oleh-olehnya sudah habis di makan di jalan” aku mencoba bohong dan bercanda dengan mereka.
” ah…ifa ma pelit,”ungia bilang seperti itu sambil tersenyum dan membawakan bawaan ku.
“ tenang saja…orang masih di jalan malah di tanyain oleh-oleh, nannyanya kalau sudah samapai kamar donk, biyar aku istirahat dulu capek tahu….”
“ ntar aku yang buka barang-barangnya ya…???”
“ jangan…ada bomnya tu???”sambil mereka semua kaget dengan muka serius
.tapi ungia malah meledek
“ bomnya ifa…mah gak bakal jauh-jauh dari cabek,,,dan bakpiya”
”asiiik berarti hari ini banyak makanan dong….”
“ au,,,ah, aku capek pingin istirahat dulu…” waktu aku sedang tidur ungia anak yang paling jail karena tahu aku belum mandi di kerjain untuk mandi dengan cara kaki ku di gelitikin.
“ ifa,,,bau. Mandi sana?pastinya belum mandi kan???”
“ males…aku capek…,?”
“ bentar lagi ngaji…???”
“ apa??? Ngaji, kan masih libur…” sambil aku kembali tidur lagi, ungia marah langsung saja aku di ajak jalan walaupuun dalam keadaan mata tertutup menuju kamar mandi.di bawain sabun dan lain-lainnya,,,mbak-mbak yang ngeliatin aku mereka malah tertawa saja karena kerjaannya ungia cewek pemaksa tapi ngangenin.karena nungguin aku mandi dari tadi belum juga kelar mereka langsung saja masuk kekamar mandi sejurus keemudian mereka berdua melihat ku bukannya mandi malah tidur lagi.” Bangun………….” Dengan suara yang pas di telingah ku kagetnya gak terkira.
Selang beberapa bulan aku pulang dan kembali lagi ke pesantren, aku melihat gelakak rahma yang berubah dengan semua perkataannya karena tiap hari hanya rama yang dia tanyai ke aku, satu atau dua kali aku masih memakluminya kalau ini samapai tiap hari dia bercerita tentang rama.
Menjelang malam, disaat semuanya sudah pada terlelap tidur aku bangun dan ada resa dan gelisa dalam hati ku dengan semua perubahan sifat rahma yang tadinya anak itu malu-malu dan hamper tidak perrnah bicara masalah cowok tapi sekarang dia sangat malah aktif bertaanya tentag cowok kalau cowoknya yag lain aku gak akan pernah merasa resah tapi cowok itu rama, orang yang paling aku sayangi.
Setiap hari biasanya rahma bercerita tetang rama tapi karena akhir-akhir ini aku mencoba mejauhi rahma dulu aku tidak mau kalau rasa cemburu yang menghantam hati ku ini di ketahui rahma, kalau sampai rahma tahu aku pacarnya rama aku bisa di benci rahma dan rahma gak mungkin akan maafin aku.
samapai suatu ketika rahma sedang ada di kamar atas sedang maen dengan mbak-mbak yang lain di kamar atas, saat mau turun dia tidak hati-hati dan mengakibatkan dia jatuh dari tangga atas sampai ke bawa…ungia yang tahu kejadian itu langsung berteriak,semua orang yang mendengar teriakannya imah langsung berbondong-bondong datang, aku melihat tubuh rahma tak berdaya dan pingsan lalu dengan cepat kami bawah rahma ke kamar lama banget dia tidak siuman…hati ku samapai takut, sedih dan campur aduk rasanya sekitar jam 5.00 sore rahma sadar dengan merasakan rasa pusing dan tubuhnya serasa sakit semua.
Aku dan teman-teman mengusulkan untuk periksa ke dokter takut-takutnya itu ada apa-apa dengan kepalanya takut gagar otak,dia selalu mengeluh di bagian kepala aku jadi merasa tegang dan merasa takut banget dia berteriak dan menangis aku tak tega melihat rahma menahan sakitnya itu aku pun ikut larut dalam kesedihan…” rahma, tahan sakitnya ya???sebut nama Allah pasti rasa sakitnya akan redah.dia pun mengikuti saran ku.
Dalam keadaan parah dan tak bisa berjalan pun dia tetap bertanya tentang rama, habis aku kehilangan kesabaran untuk memberikan informasi tentang rama,pada saat aku sedang menulis surat untuk rama aku di kagetkan dengan sentuhan tangan, ku bertanya-tanya tangan siapa yang menyentuh kaki ku ini.” Ifa, aku pingin bicara sejujurnya sama kamu, tapi kamu harus jawab pertanyaan ku dengan jujur pula???”aku mengerutkan dahi dengan muka terkejut karena selama ini aku tidak pernah melihat dia dengan begitu seirusnya berkata kepada ku.”emangnya kamu mau jujur apa?dan ada pertanyaan apa?rahma hanya terdiam dan berfikir sejenak lalu dia memulai ceritanya samapai kepada titik yng memang tidak mau aku mendengarnya “ ifa,,,apakah aku salah kalau aku sayang sama sahabat kamu???dan apakah sahabat kamu belum punya pacar???aku bertanya seperti ini karena yang aku tahu kamu yang lebih dekat dengan dia” tangan yang terus mengoreskan dan melajukan tinta-tinta seakan tersetop dan jantung ku seakan terhenti dengan pertanyaan yang harus aku jawab dengan jujur tanpa ada kebohongan, untuk pertanyaan yang pertama aku bisa jawab tapi untuk pertanyaan yang kedua aku hanya diam tanpa menjawab kata-kata dari rahma aku mencoba untuk mengelak dan berganti pertanyaan “ ya sudalah…kamu kan sedang sakit lebih baik istirahat sudah malam”
“ kamu juga harus istirahat karena seharian ini kamu sudah nungguin aku di sini “
“Iya……..”goresan tinta itu berubah haluan yang tadinya tentang perasaan kangen sekarang tentang perasaan rahma ke rama,,,di dalam suasana surat tersebut ada rasa sedih, cemburu, dan bahagia…tapi yang lebih dominant adalah rasa takut dan rasa cemburu.
Pada saat di periksa ke dokter rahma mengalami gangguan pada kepalanya karena benturan yang hebat dan harus banyak istirahat dan minum obat secara rutin setiap hari kalau pingin cepat sembuh.
Kata-kata dokter itu masih membekas dalam telinga ku kata-kata “ jangan banyak fikiran “kalau pingin sembuh sedangkan tiap hari rahma selalu bertanya dan memikirkan rama, dalam hati ku bertanya “ Ya Allah, harus seperti apakah sekarang???haruskah aku jujur atau haruskah aku bohong demi kesembuhan sahabat ku itu, aku bingung ya Allah tolong berikanlah jalan untuk kebingungan ku ini”.
Setelah pulang dari periksa ke dokter aku langsung mencoba untuk bertemu dengan rama di kantin depan biasanya anak laki-laki nongkrong kalau sedang libur mengaji.untung saja aku langsung ketemu sama hafid dalam perjalanan untuk ke kantin tapi gak ada anak laki-laki yang lewat “ hafid,tolong panggilin rama untuk ke kantin aku pingin bicara sama dia, tolong ya???”
“Baik…”dengan semangat dia langsung lari ke kamarnya
“ rama…kata ifa, dia pingin bicara sama kamu penting.dia ada di kantin”
“baiklah….” Langsung berdiri dan meninggalkan kitab yang sedang di pegangnya.dia sendirian dan aku pun sendirian dalam perjalan ke kantin dia bertanya-tanya “ apa yang mau ifa katakana sama aku?tumben tu anak pingin ngobrol sama aku, dan bicara ada kata-kata pentingnya lagi” padahal kata-kata itu tambahan dari hafid biyar rama cepat-cepat datang.
Aku sudah duduk dengan hati tak karuan,apa yang harus aku katakana ke rama haruskah aku bilang kalau rahma sayang banget sama dia dan aku minta dia untuk berkata kalau dia sayang sama rahma hanya karena rahma sedang sakit,,,saat aku katakana untuk bicara sayang sama rahma hati aku memberontak dan keegoisan ku pun memuncak, aku gak mau kehilangan rama seseorang yang sudah hadir damn merubah hidup aku apakah aku bisa tanpa , rama dan apakah aku kuat untuk bisa melepas rama untuk rahma, Ya Allah harus seperti apakah diri ku, aku gak pingin kehilangan rama???dan aku juga gak pingin menyakiti hati seorang perempuan yang sangat menyayangi dia , aku harus bagaimana???sebelum rama menegur aku sudah mengancang-ngancang untuk bicara apa ke rama.” Assalamu’alaikum…”
“wa’alaikumsalam….” Rama duduk dan sejenak terdiam karena melihat ku sedang tak karuan,dan dia hanya terdiam untuk bicara apa.
“ ifa, tumben pingin bicara sama Aa, katanya ada sesuatu hal penting??? Aku takut rama marah sama aku kalau aku harus meminta dia untuk berbohong kepada rahma kalau dia suka sama rahma.
“ Aa, sebelumnya aku minta maaf…kalau aku harus meminta sesuatu hal yang sebenarnya gak pernah aku minta dan gak pernah terbersit dalam benak ku untuk mengambil keputusan seperti ini.”
“ maksud ifa apa???dengan wajah yang penuh dengan tanda Tanya aku pun memulai cerita dari awal hingga akhir, rama hanya terdiam kadang tersenyum dan kadang memandang wajah ku yang harus memilih diantara satu hal yang membuat ku gak bisa tidur dan fikiran ku kalut.
“ Aa, apa yang mesti aku lakukan???aku bingung dan aku juga gak mau kehilangan Aa apalagi dengan semua sejarah dan kenangan yang sudah kita lalui bersama sehingga menghadapi masalah seperti ini harus seperti apakah aku Aa.apakah aku harus berkata yang sebenarnya apakah aku harus bohong???
“ berkta yang sebenarnya…”
“ kalau aku berkata yang sebenarnya,,,sakitnya akan semakin parah karena kata dokter dia gak boleh banyak fikiran sedangkan dia hanya bertanya tentang Aa…aku gak tega melihat dia seperti itu, hati aku sakit banget saat dia bilang dia sayang sama Aa.” Aku menangis dengan kencang tak bisa menahan rasa sedih dalam hati, dan banyak pertanyaan yang harus aku jawab untuk menjadi jawaban untuk rahma.
Aku hanya memandang mukanya dengan hati ku yang tak bisa ku tahan air mata k uterus mengalir bagaikan air yang mengalir tanpa ada penghalang.
“ jadi apa yang ifa mau dari Aa supaya Aa melihat ifa jangan menagis…”ku tersirat dalam kesedihan yang tidak bisa aku katakana.
“ Aa harus bilang sayang sama rahma dan jadian sama dia, aku mohon “sambil aku menjongkok di bawah kakinya sambil menarik bajunya.
“ Aa gak bisa….Aa sudah janji kalau Aa gak akan menduakan ifa itu kan permintaan ifa yang dulu???”
“ aku tahu Aa, tapi ini tanpa Aa menduakan aku,,,tapi kita harus akhiri hubungan ini demi kesembuhan sahabat aku Aa.”aku gak kuat berkata terus kata-kata ku penuh isakan yang membuat hati ku lebih remuk dan lebih hancur.
“ apakah gak bisa dengan kebohongan…”sambil wajahnya memerah dan sedih banget, aku gak kuat melihat mukanya, muka yang selama ini sudah mengajari aku banyak hal dan sudah membuat ku selalu bahagia dengannya.
Kepala penat tak bisa berkata apa-apa, kalimat demi kalaimat pun tak bisa aku rangkai,,,kami berdua terdiam sekejap dalam kebimbangan sedangkan rama tetap tidak mau bilang dan tidak mau menuruti permintaan ku, berusaha keras meyakinkan aku kalau kita harus jujur sama rahma kalau kita tidak bersahabat tapi kita seorang kekasih, kata-kata yang keluar dari mulut rama membuat sedikit rasa lega untuk ku nikmati tapi apa yang mau aku katakana sama rahma dengan semua jawaban ini.
“ Aa,,,aku gak bisa bicara langsung sama rahma???
“ kalau begitu biyar Aa,,,yang bilang ke rahma”aku tersentak kaget dengan kata-kata yang mengatakan “ biyar aa yang bilang ke rahma”, aku berfikiran jahu memprediksi apa yang akan terjadi kalau sampai rahma tau bisa-bisa sakitnya tambah para dan gak mau bertemu dengan aku, betapa sedih hati ku kalau harus kehilangan sahabat hanya karena berebut cowok, biyarlah aku yang mengalah demi kesembuhan rahma,,,aku sayang dengan semua sahabat walaupun aku juga begitu sayang dengan rama, rama adalah setengah dari kekuatan ku.
“ Aa,,, aku mohon,,,Aa mau menuruti permintaan aku ini???dia cantik,pintar,luguh, dan sayang banget sama Aa, apa yang kurang dalam diri dia.
“ Aa…gak mau, sekali gak mau…tetap Aa jawab gak mau”sambil pergi dari hadapan ku supaya hati ku tenang dan tidak memaksa dia untuk memenuhi permintaanku.
“ kalau Aa,,,pergi berarti Aa gak sayang sama aku???”
“ ifa ,,,Aa sayang banget sama ifa,Aa gak pingin melihat ifa sedih,,,permintaan apa pun yang ifa mau akan Aa lakukan tapi bukan ini,yang sakit itu bukan ifa saja tapi Aa juga sakit…sakit karena sifat ifa yang memaksakan kehendak dan harus megorbankan hubungan kita”dengan perkataan itu aku serasa jadi makhluk yang tak berdaya dengan semua permasalahan yang ada yang sedang aku hadapi.
Kita pun kembali ke kamar kita masing-masing, aku dengan muka yang lembab karena banyak air mata yang harus aku kuras,rama juga sama tapi dia hanya menahan perasaan marahya ke aku dengan sebuah senyuman dan kekuatan untuk aku berani bicara sama rahma yang sebenarnya.
Waktu aku mau bilang sama rahma tentang semuanya,,,tiba-tiba di kamar banyak anak-anak aku langsung berlari masuk kamar “ ada apa ini???
“ apa yang sedang terjadi dengan rahma,imah???imah hanya diam dan menangis…semua anak memanggil ibu nyai dan dari intruksi ibu nyai rahma di bawah keruma sakit karena kondisinya tidak memungkinkan untuk dirawat di pesantren.aku dan imah ikut kerumah sakit fikiran ku tambah kalut melihat rahma tak berdaya dan sudah tak sadarkan diri.
“ ifa,,,tadi kamu kemana???kamu kan harus jaga rahma???
“ maafin aku imah, tadi aku ada keperluan mendadak…”dengan penuh penyesalan ku pegang tangan rahma yang begitu dingin dengan dinginnya musil di pesantren,,,setelah samapai di rumah sakit Darul Ahkam malang, kami pun segera membawa rahma dalam ruang perawatan dengan orang berseragam putih 2 dan satu orang yang biasa kita panggil dokter.kecemasan dalam ruangan itu semakin terlihat dikalah rahma belum siuman juga dari pingsannya dan panas di tubuhnya semakin naik dan menyebabkan kejang…aku gigit jari aku takut, aku nyesal karena tadi aku ninggalin rahma sendirian dengan mbak-mbak,” ungia…aku takut, aku takut ada apa-apa sama rahma???aku nyesel sudah ninggalin rahma sendirian” ku peluk tubuh ungia erat-erat sambil ku tumpahkan rasa sedih karena rama gak mau memenuhi permintaan ku dan sekarang aku harus melihat sahabat yang terbaik tergeletak dalam sebuah ranjang yang tak cukup panjang dan lebar, dengan jarum suntik di tangan, tensi panas di mulut, kejang-kejang yang kadang-kadang membuat aku takut dan histeris ketakutan.
Selama dua hari, rahma di rawat di rumah sakit aku dan imah bergantian untuk menemani rahma…”ifa…rama tadi jenguk gak???dengan nada yang lemas.
“ belum…emangnya kenapa???ku lihat muka pujatnya yang berharap rama bisa datang untuk menjenguk dia.” Aku kangen banget pingin lihat rama, boleh gak???
“ ya…bolelah,,,kalau kamu mau ketemu rama ntar aku telfon pengurus laki-laki unuk minta ijin supaya rama di suruh ke rumah sakit, gimana???
“ makasih ya…ifa, kamu memang sahabat aku yang terbaik”lagi-lagi aku harus berbohong untuk kesedihan dengna senyuman palsu.
Besooknya rama datang dengan hafid,dengan membawa sebuah bingkisan untuk rahma,,,kala itu aku sedang berbicara dengan rahma supaya dia mau minum obat dan makan,,,aki bingung soalnya dia gak mau minum obat pil dia maunya minum obat sirup.
“ Assalamu’alaikum…”
“Wa’alaikumsalam…eh, rama masuk”ku suruh mereka berdua duduk muka yang aku lihat pucat berubah seperti ada cahaya yang memberikan kekuatan untuk dia sehingga dia bisa bicara dengan lantang dan dia mau makan.
“ gimana keadaan kamu rahma?” rama yang bertanya hafid hanya terdiam dan menatap ku, kala aku tahu kalau hafid melihat aku pun memberikan senyuman untuk dia, sedangkan rama pun melihat ku.
“ oya….aku tinggal sebentar untuk kebelakang”ku berlari sambil menahan capek karena dua hari ini aku kurang tidur karena harus menemani rahma,,,ku tuju sebuah tempat di tengah-tengah rumah sakit ada sebuah pelataran yang cukup bagus dan indah sekali yang di penuhi dengan bunga-bunga yang cantik,,, kupu yang elok, dan kulihat sekitar banyak orang yang sedang belajar berjalan,ada yang tersenyum,menagis, bermaen, membuat hati ku serasa berada dalam situasi seperti mereka anak kecil yang sangat lincah bermain perang-perangan.
Ku duduk di sebuah kursi panjang,aku gak tahu kalau rama mengikuti ku dari belakang…penat dan pusing aku rasain jadi satu, ku coba pejamkan mata untuk keluar dari kepenatan ini, untuk berharap mimpi yang datang dalam tidur kun anti indah seperti waktu dulu.
“ ifa,,,tidurlah seperti yang selalu kamu lakukan,,,tidur di bahu ku”kata-kata itu seperti tak asing di telinga, dengan mata terpejam rasanya mata ku sudah tak mau untuk di buka tapi aku penasaran suara siapa itu???”
“ rama…” kaget dan langsung duduk” kenapa gak menemani rahma di kamar???dan rahma sama siapa di sana?
“tenang rahma sama hafid,,,”
Denga situasi yang jahu dari hafid hanya aku dan rama yang sedang duduk dibangku itu,”rasanya indah y ataman ini penuh denga candatawa baik yang besar maupun anak-anak, bisa gak ya waktu itu akan tetap terasa indah untuk kita nikmati???.sorotan pertanyaan itu menadakan kalau dia tidak marah dan tidak mengahraapkan perpisahaan yang aku mau.
“ Aa, sekarang sudah tahu keadaanya rahma???
“iya, Aa sudah tahu…apakah ayang tetap menginginkan Aa untuk jadi pacarnya rahma???
“ iya…karena hanya itu yang bisa aku kasih untuk kesembuhan rahma, hanya kekuatan dari Aa lah rahma bisa mau sembuh”ku berkata dengan datar dan tanpa rasa cemburu.
“ terus kalau Aa jadian sama rahma, hubungan kita berakhir???haruskah seperti itu???
“ iya…kalau memang semua itu adalah kebaikan untuk orang lain aku akan mencoba untuk ikhlas”
“ kalau seandainya Aa putus sama ayang, dan Aa akan berubah menjadi orang yang ayang gak kenal seperti yang ada di depan ini, apa yang akan ayang lakukan???
“ aku akan tetap menyayangi rama yang dulu…yang selalu sayang sama aku”
“ baiklah akan Aa wujudkan keinginan ayang,,,ayo kita kembali ke kamarnya rahma”tubuh yang harus ku paksakan untuk bangun menuju ke kamar rahmdalam perjalan ku berdo’a Ya Allah, semoga saja apa yang sudah jadi keputusan ku akan berjalan dan hati aku akan kuat mendengar kata-kata rama untuk mengucapkan rasa sayangnya ke rahma di depan ku.???mudah-mudahan bisa.Amiiin.
Sampailah di depan pintu kamarnya rahma,,,kaki ku terhenti karena rama bilang apakah sudah yakin dengan semua keputuasan ini.aku hanya menjawab yakin,,,kebahagian dan kesembuhan orang lain itu sangat berarti bagi diri ku biyarlah aku yang menahan sakit itu.” Masuklah….dan katakana ke rahma” “dengan nada berulang kali bilang yakin,yakin, dan yakin barangkali keputusan ku bisa di gagu gugat aku tetap jawab “yakin” dengan mantap walaupun berlainan dengan isi hatti.
“ rahma…aku mau bilang sesuatu sama kamu, biyar hafid dan ifa yang menyaksikan perkataan ku ini” hati ku mulai tegang mata ku berkaca-kaca walaupun sudah aku usahakan untuk kuat tetap saja mata ku tak bisa membohongi perasaan ku ini, sambil memberi isyarat berkedip untuk mengucapkannya.
“ aku sayang sama kamu rahma”kata-kata yang sangat terbata-bata…tersenyum dan bersumringalah muka rahma dan dia merasa itu semua hanya mimpi belaka tetap dia gak percaya” ifa,benarkah ini kenyataan bukan mimpi ku kan?
“ bukan ini benaran dan kenyataan “ aku tak kuasa menahan perasaan ini,,,aku keluar sambil menagis dan hati ku terasa tersambar petir tubuh ku tak punya kekuatan lagi, nafas ku sesak,ttangis ku menjadi saksi betapa sakit dada ku harus melihat semuanya,,,suram sudah rasanya dunia ku, setengah dari kekuatan ku sudah hilang, aku hany termenung di taman.setelah kejadian itu rahma sedikit demi sedikit dia sudah mulai pulih dan saatnya aku pulang kerumah karena orang tua ku meminta ku untuk sekolah di rumah.
Sepucuk surat yang aku berikan ke rama…
Terima kasih atas semua kebagian yang sudah kau berikan untuk ku
Aku tahu, tak kan secepat kilat untuk sembuh dari luka yang ku buat sendiri
Jagalah rahma baik-baik, aku yakin kamu bisa memberikan senyuman dalam tiap harinya
Maafkan aku yang tak bisa menjaga hubungan kita…
Hanya saja aku tak pingin melihat dan ada permusuhan anatara aku dan rahma….selamat.
“Selamat jalan dan selamat tinggal”
By…
Syifah
Setelah surat itu berada di tangan rama aku sudah pulang dan aku sudah tidak ada lagi di pesantren, suatu saat nanti aku akan bertemu dengan kamu dalam suasana yang berbeda dan dalam kondisi yang berbeda pula.
Ku ingin tersenyum dan ku ingin mengobati luka hati yang sudah banyak aku lakukan sendiri hanya demi kebahagian orang lain, tapi aku pun pingin selalu membuat kamu bahagia di samping dia jagalah dia selalu untuk aku dan anggap dia adalah aku.Senyum terindah yang sudah aku berikan dan kamu berikan untuk aku, terima kasih kamu sudah jujur dan menjaga kesetiaan kita hingga pada waktunya kita harus mengalah demi semuanya dan demi kebahagian kita masing-masing, jalag diri mu baik-baik.
“ Sekian “

Minggu, 01 Mei 2011

sukses dengan cemooh

SUKSES DENGAN CEMOOH
Lantunan lagu membuat ku terbawa dalam alunannya,menghilangkan senyap dan sepi yang seharian ini menggelayuti dada ini dan fikiran,tak tauh arah apa yang mesti ku lakukan dengan semua kesendirian ini semuanya terasa hambar di benak ku yang hanya bisa duduk terdiam sambil menghadap cermin yang setiap kali bercermin ku selalu berkata “siapa kamu???.wajah itu pun tetap diam dan murung tak ada kata-kata yang keluar dari mulutnya senagai jawaban atas pertanyaan ku lagi-lagi ku bbertanya dalam gambar itu “ siapa kamu??? Tapi nihil ku dapatkan hanya diam dan kebisuhan yang menjawabnya.
Hari begitu larut tapi prtanyaan demi pertanyaan belum ku jawab sama sekali,pertanyaan yang sangat membuat ku tergelayut di dalamnya adalah “siapakah aku ini???aku yang selalu jadi cemooan orang-orang karena ambisi ku???siapakah aku?,keesunyian malam menemani ku mencari jawaban atas pertanyaan ku samapai pada akhirnya ku pun kalah untuk berfikir tentang siapa aku,ku baringkan segenap tubuh ku sambil tetap saja pertanyaan itu masuk dalam sum-sum rongga dada ku,kalau saja aku bisa menjawab pertanyaan itu mungkin aku akan bisa menampikkan kepercayaan ku kembali dan berkata kepada orang-orang sombong yang merasa dirinyalah yang pantas berambisi menjadi seorang sarjana bukan aku yang tidak punya apa-apa untuk makan saja itu tidak cukup harus dengan membanting tulang dan menguras tenaga untuk bisa berambisi sedangkan mereka enak-enakkan duduk,tertawa,meembicarakan orang lain yang menurut pandangan mereka kalau mereka itu sombong kalau seandainya mereka bisa seperti dia orang-orang kayak yang tidak punya hati terhadap hati orang lain.
Pertanyaan siapakah aku???itu aku tauh dari orang kayak yang tidak pigin di saingi oleh orang lain,waktu itu aku bermain di rumahnya karena memang ada keperluan yang pingin aku tanyain sambil menunggu anaknya kelar mandi aku pun mulai ngobrol-ngobrol dengan orang tuanya,,,detik-detik sakit hati pun telah tiba dari awal pertanyaan “mau kulyah dimana?” “kulyah di Universitas Bunga Indah “, “ ngambil jurusan apa???”, “guru”,dengan semua pertanyaan yang aku jawab sampailah kepada pertanyaan “ kalau jadi orang yang tidak mampu jangan belagu jadi orang yang mampu,untuk makan saja sudah cukup apalagi untuk kulyah???kamu itu hanya anak seorang nelayan yang penghasilannya tidak menentu?”pertanyaan itu sangat mendasar sekali tapi jawabannya pun mendasar juga tapi banyak arti yang akan kita ambil dari pertanyaan tersebut kata-kata kalau aku hanya anak seorang nelayan itu lah yang membuat ku bisa menjawab “siapakah aku” dan jawabannya aku adalah anak seorang nelayan yang berambisi untuk bisa maju dan tidak menginginkan menjadi orang kayak tapi kayak akan Ilmu dan menghargai orang lain,bukan orang kayak yang tidak pernah menghatgai orang lain,dalam pandangan mereka orang tidak punya tidak pantas bersejajar dengan mereka untuk mendapatka pendidikan yang layak hanya karena strata social.
Dari semua itu aku malah bangkit dengan semua kekurangan itu ingin ku tunjukkan kepada mereka yang selalu memanddang orang-orang kecil itu adalah orang-oarang yang tidak penting,malah dengan semuanya itu bisa memberikan ku pandangan kehidupan dengan pepata yang mengatakan bahwa dunia ini berputar,yang diatas bisa jadi di bawah dan yang di bawah bisa jadi di atas,kalau saja aku tidak mengerti dengan tata kesopanan sudah aku gampar mulut yang hina itu yang sudah dan selalu mencemooh keluarga ku dan semua kalangan masyarakat rendah.
Hasil yang ku dapatkan dengan penghinaan itu,awalnya sih,,,hati ku merasa hancur,down,dan tidak ada harapan lagi untuk bisa maju mengejar cita-cita ku yang dulu sampai sekarang masih jadi impian belaka,tapi dari belajar untuk ilkhlas dengan semua keadaan dan terpacuh dengan semua kekurangannku ini, timbullah suatu tekad untuk tetap belajar dan berusaha belajar lebih baik lagi samapai akhirnya aku berambisi untuk mendapatkan nilai yang tinggi suapaya aku bisa membantu orang tua ku dalam pembiayaan kulyah yang sangat besar jumlahnya.
Pada saat yang bersamaan,tak sengaja aku melihat papan informasi yang di dalamnya ada informasi beasiswa bagi mahasiswa yang berprestasi di bidang akademik,denga nilai IPK 3.00 boleh mengajukan beasiswa,aku pun mencoba-coba ngajuin persyaratan beasiswa dan Alhamdulillah dapat walaupun tidak besar sekiranya bisa membantu keuangan keluarga ku dan memberikan mereka suatu percaya diri kalau kalangan bawah juga bisa meraih apa yang mereka mau dengan usaha dan kerja keras.
Yang aku sesali,pada saat mau ujian 3 hari sebelum ujian aku mendapatkan rizki yang tidak terduga yakni kecelakaan yang membuat kaki kanan ku tidak bisa digerakkan,konsentrasi belajar pun bubar tak ada yang menyelinap satu pun dalam otak ku kecuali rasa sakit dalam kaki ku.
Bingung membelengguh hati,apa yang harus aku lakukan supaya aku bisa ikut ujian???semalaman suntuk ku memutar otak dengan cara apa?berjalan aku tak mampu,bagaimana samapi ke kampus.akhirnya aku nekad untuk minta bantuan teman ku antar-jemput,,,di saat liung-liung rasa malas berangkat teringat satu kata “ penyesalan ada di belakang,kalau mals berarti kamu kalah sebelum perang di mulai”.
Keadaan yang mulai berubah,aku jauh dari semuanya jauh dari teman dan saudara hanya kesendirian yang kurasain dalam hidup bertahun-tahun hanya dengan kesedirian dengan di temani oleh sahabat karib yakni buku-buku yang selalllu menemani ku dalam keadaan apa pun tanpa protes sedikit pun.
Melihat kebelakang kuingat satu hal “dalam menggapai kesuksesan harus ada yang namanya pengorbanan”,aku tahu kesendirian ku ini supaya ku berfikir untuk bisa menjalin silaturahin denagn semuanya walaupun mereka tak butuh silaturahim dari kita namun kita harus tetap menjalinnya itulah hidup yang sukses manakalah orang menjauhi kita tapi kita tetap dekat dengan mereka.
Jadi manakalah kita pingin menggapai sesuatu harus dengan kita meminum empedu yang orang berikan kepaa kita dan kita olah empedu itu dalam aliran darah kita sebagai energy yang positif yang bisa menggerakkan kita kepada kerja keras,pantang menyerah karena itulah kesuksesan yang hakiki,senyum mengelayuti hati yang penuh dengan pahitnya empedu yang diolah menjadi manisan instan yang bisa di nikmati oleh orang lain yang berada di sekitarnya,jangan membuat empedu itu menjadi racun yang akan membunuh kita perlahan-lahan.