Kamis, 31 Maret 2011

TERGESERNYA SYARI'AT KARENA BUDAYA



BAB I
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG :
Saya akan berbicara tentang tergesernya syarii’at karena budaya,,,karena apa ? saya mengambil judul tersebut karena dimasa-masa yang memang sudah membuat kita selalu bingung mesti gimana dan seperti apa dalam kehidupan, dalam kehiupan yang kita tahu membutuhkan pegangan tapi adakalahnya pegangan itu menyeruuh kepada kita tapi kita yang malah tidak mau dan menjauh dari penyeruh itu sendiri dan lari darinya.dari sinilah ketidak tenangan berasal dalam hatii kita banyaknya bencana seperti alam marah kepada kita, banyak korban-korban akibat keganasan orang yang tidak mengikuti hidup syar’i.
B. RUMUSAN MASALAH
Kurangnya benteng keimanan, yang menjadikan umat islam selalu berambisi untuk melakukan segala sesuatu yang mereka inginkan sehingga jauh dari Allah.
C. TUJUAN
Mudah-mudahan karya tulis ilmiah ini ada manfaatnya untuk pandangan kita supaya lebih ada gambaran lagi untuk kehidupan,bila ada salah-salah kata dalam makalah ini saya minta maaf.

BAB II
PEMBAHSAN
TERGESERNYA SYARI’AT KARENA BUDAYA

Sebelum kita membahas tentang judul yang di atas akan saya paparkan terlebih dahulu tentang apa pengertian dari syari’at ? Syari’at dalam arti secara umum yaitu the way of live ( jalan hidup manusia ), kalau secara khususnya atura-aturan dari Allah untuk membimbing manusia supaya tidak terlepas dari Al-qur’an dan Al-hadis.
Pada masa era globalisasi sekarang terkikisnya nilai-nilai keagamaan dan norma-norma orang muslim karena di masuki oleh budaya-budaya asing yang sangat pesat dan gampang masuk di antara kaum remaja yang dominant mereka adalah orang muslim/muslimah karena kekurangannya benteng yang di miliki oleh remaja/remaji zaman modern sekarang ini .
Mudahnya budaya asing masuk karena banyak factor :
1.Ikutan tren walau pun tidak pantas
2.Gak mau di cap kuper,dan
3.Merasa bahwa gaya inilah yang sedang membumi.
4.kurangnya benteng yang dimilki untuk menyaring mana yang baik dan mana yang buruk.
Karena factor – factor di atas moral islam ( syari’at ) itu tergeser karena mereka mengira kalau kita hidup selalu mengikuti aturan-aturan yang sudah dari dulunya akan seperti itu terus menerus tidak akan ada yang namanya perubahan dan kebebasan.
Kalau kita melihat dengan kaca mata lingkungan kita sehari-hari, akan ada sebuah kesadaran bahwa sudah terlalu dalam budaya-budaya asing masuk dalam kehidupan kita dan orang muslim pun sendiri ada yang sadar dan ada juga yang tidak sadar, secara tidak langsung penjajahan dari dalam untuk menghabisi dan memporak porandakan moral-moral islami.
Untuk budaya asing itu sisi positifnya adalah kalau kita mengikuti cara berfikirnya mereka dan motifasi yang mereka miliki untuk menggapai sebuah cita-cita itu lebih baik dari pada mengikuti gaya hidup mereka.Gaya hidup kita sebagai orang muslim sudah di atur dalam al-qur’an dan al-hadis seperti cara berpakaian, tutur kata,tingkah laku                               ( kesopanan),yang membedakan antara orang islam dan bukan orang islam.
Syari’at yang selalu di jalankan oleh Nabi-Nabi dalam kehidupannya, sekarang sudah mulai pupus karena adanya budaya yang lebih mereka anggap itulah hidupnya?,inilah gaya aku ?,karena belum adanya benteng maka budaya asing itu sekarang menjadi panutan/penuntun hidup mereka.
Dengan tergesernya syari’at hidup manusia seakan tidak tahu arah dan tujuan yang pasti untuk apa hidup ini???yang mereka fikirkan adalah yang penting saya happy menikmati dunia ini dan ada juga yang berkata “ manfaatkan masa remaja mu karena masa-masa ini tidak akan pernah kembali lagi “ kalau masa remajanya untuk di gunakan dalam hal kebaiakan itu kunci untuk kita selalu dekat dengan Allah tapi kalau sebaliknya hidup kita akan tidak tahu arah dan akan merasa jahu dari Allah.
Orang muslim itu sendiri banyak yang menyukai di jajah dari pada mereka berfikir , sebab apa???karena penjajahan yang di lakukan mereka ( budaya Asing ) itu sangat luwes/elasstis cuman mereka tidak sadar kalau itu penjajahan moral, hidup kita sekarang selalau mengikuti model apa yang sedang trend dan apa yang selalu di pakai oleh idolanya masing-masing akan mereka ikuti walau pun itu salah penempatan.
Media-media yang selalu di luncurkan untuk kita-kita, dan kita-kita pun akan memburunya karena kita-kita tidak mau ketinggalan tren tapi adakalanya hidup yang selalau memburu itu menghilangkan rasa kesadaran kita akan arti hidup sederhana, boros, sedangkan kalau kita bersifat berlebih-lebihan itu termasuk temannya syetan pasahal sudah sangat jelas kalau perbuatan yang berlebih-lebihan ( poya-poya ) itu termasuk temannya syetan karena poya-poya adalah sifat syetan.
Mata kita sudah tertutup, hidup yang islami sudah tergeser denggan ke hidupan yang liberal yang sudah jarang ada bentengnya, kalau kita berfikir tentang penjelasan dari kata-kata “ berpoya-poya adalah sifat syetan “ kalau kita sudah tahu kalau sifat tersebut sifatnya syetan yang jelas-jelas syetan itu adalah musuh yang nyata bagi orang mukmin.Semakin orang mukmin tidak terkontrol dan tidak kembali hidup dalam syari’at syetan akan selalu bertepuk tangan dan merasa berhasil untuk menggoda manusia menjadi teman atau saudaranya.
Kalau kita tengok dan kita kaji, betapa indahnya kehidupan yang diatur oleh al-qur’an dan al-hadis, ada rasa ketenangan dan kepuasan dalam hati kita dalam menjalani hidup yang menurut syeh siti jenar “ hidup ini mati ( dunia )  dan akan kembali kepada babak kehidupan yang baru ( akhirat )” mati itu untuk dunia karena kehidupan yang kita sangka akan selamanya seperti ini sesungguhnya hanya pandangan semu dan sandiwara saja dalam kehidupan .
Banyaknya kejadian-kejadian itu karena kita yang memancing kemarahan alam , kita yang tidak mau hidup diatur dalam landasan yang begitu kuat al-qur’an dan al-hadis yang sudah jelas di paparkan dalam hadisnya yang penjelasannya itu apabila kita hidup selalu berpegang kepada keduanya maka hidup kita akan bahagia di dunia dan di akhirat akan mendapatkan dua kebahagian sekaligus.
Hidup bagaikan selembar kertas putih yang akan menghasilakan warna yang di goreskan untuknya kalau warna yang selalau orang tersebut kasi berwarna hitam akan hiitam semua warna putih tersebut tapi kalau berwarna-warna akan kelihatan cantik kalau untuk menggambar tapi kalau untuk goresan hidup tetap saja kurang baik, cukup dua warna sajalah yang ada dalam kain putih kita yakni hitam dan putih maksudnya adalah hitam keburukan karena manusia tempatnyya rasa ke khilafan, sedangkan putih itu kebaiakan kita hanya manusia biasanya bukan malaikat yang selalu suci dan berzikir terus kepada Allah,tidak pernah protes dengan apa yang Allah gariskan.
















BAB III
PENUTUP

Kesimpulan :
Dari pemaparan diatas kita bisa tarik kesimpulan bahwa hidup kita membutuhka aturan  yang memang di butuhkan untuk kita sebagai jalan hidup, marilah kita rubah paradigma kita yang dulunya selalau ingin kebebasan sekarang dig anti untuk mengikuti garisan dan berpedoman kepada Al-qur’an dan Al-hadis, itulah arti sebenarnya hidup untuk menuju hidup ke kehidupan yang sebenarnya.
Dan janganlah kita selalu menuruti hawa nafsu yang selalu ada dalam hati kita yang selalau di dorong oleh sifat-sifat syetan dan kita berusaha untuk menjadi musuh syetan yang nyata, kalau syetan sedang bertepuk tangan maka kita harus menangis untuk bangkit dari menangis kita harus kembali ke garis awal biyarkan syetan yang menagis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar